Kamis, 17 Februari 2011

Hakekat Cinta

Cinta merupakan suatu keadaan perasaan yang sifatnya kuat, menakjubkan, mendalam, dan penuh kelembutan terhadap suatu objek tertentu. Karena merupakan suatu yang bersifat personal, seringkali cinta dianggap sebagai sesuatu yang tidak mungkin untuk diteliti secara eksperimental, sehingga para ahli psikologi pun mengalami kesulitan tersendiri untuk mengungkapkan dan menjelaskan lebih jauh tentang perasaan cinta ini. Kendati demikian, menurut para ahli bahwa perekembangan perasaan cinta seseorang pertama kali dibentuk dan diperoleh terutama dari ibu atau pengasuhnya pada masa bayi, melalui segenap upaya yang dilakukan ibu dalam rangka pemenuhan berbagai kebutuhan dasar sang bayi.
Menurut Maslow, rasa dicintai dan mencintai merupakan salah satu kebutuhan penting manusia, setelah kebutuhan dasar dan kebutuhan rasa aman. John B. Watson salah seorang penganut behavioristik meyakini bahwa cinta itu ditimbulkan dari adanya rangsangan yang berkenaan dengan kulit pada wilayah erogenous. Pelukan, belaian, usapan dan kecupan halus seringkali digambarkan sebagai manifestasi dari rasa cinta. Sementara itu, dari kelompok Psikoanalis menganggap pentingnya menyusui sebagai bentuk jalinan cinta antara ibu dengan bayi. Menurut John Bowlby bahwa arti penting menyusui tidak hanya berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan rasa haus atau lapar bayi semata, tetapi juga sebagai bentuk “primary object-clinging,” yaitu kebutuhan akan keakraban atau kehangatan melalui kontak fisik dengan sang ibu. Di lain pihak, Erich Fromm (Nana Syaodich Sukmadinata, 2005) mengemukakan bahwa rasa cinta berkembang dari kesadaran manusia akan keterpisahannya dari yang lain, dan kebutuhan untuk mengatasi kecemasan karena keterpisahan tersebut melalui pembentukan suatu persekutuan dengan yang lain. Manusia sebagai individu berdiri sendiri terlepas dari yang lainnya. Karena kesendirian dan keterlepasannya dari yang lain ini seringkali merasa kesepian, merasa cemas, ia membutuhkan seseorang atau orang lain. Berkat adanya situasi ini tumbuhlah rasa cintanya akan orang lain atau suatu hal di luar dirinya. “Every person as a separate individual, experiences aloness. And so we strive actively to overcome our aloness by some form of love” (May, 1968).
Presscot, (Nana Syaodih Sukmadinata, 2005) mengemukakan beberapa ciri rasa cinta:
  1. Cinta melibatkan rasa empati. Seseorang yang mencintai berusaha memasuki perasaan dari orang yang dicintainya.
  2. Orang yang mencintai sangat memperhatikan kebahagiaan, kesejahteraan dan perkembangan dari orang yang dicintainya.
  3. Orang yang mencintai menemukan rasa senang, dan hal ini menjadi sumber bagi peningkatan kebahagiaan, kesejahteraan, dan perkembangan dirinya.
  4. Orang yang mencintai melakukan berbagai upaya dan turut membantu orang yang dicintai untuk mendapatkan kebahagiaan, kesejahteraan, dan kemajuan.
Objek cinta tidak selalu manusia, bisa juga benda, keadaan, pekerjaan, negara, bangsa, tanah air, Tuhan, dsb. Dengan demikian karakteristik yang menjadi perhatian orang yang mencintai sesuai dengan objek yang dicintai ada perbedaan. Dengan mengutip dari Erich Fromm, Nana Syaodih Sukmadinata (2005) mengetengahkan lima macam cinta yang berbeda, yaitu: cinta sahabat, cinta orang tua, cinta erotik, cinta diri sendiri, dan cinta Tuhan.
  1. Cinta sahabat atau persaudaraan, adalah cinta yang paling dasar dan umum. Sebagai makhluk sosial manusia membutuhkan orang lain. Kehidupan kelompok, kebersamaan, interaksi sosial merupakan kebutuhan dasar dari individu. Untuk membentuk kehidupan bersama, kehidupan kelompok, dan interaksi sosial yang baik perlu didasari oleh rasa senang, rasa bersahabat, rasa cinta dari individu ke individu yang lainnya.
  2. Cinta orang tua (cinta ibu atau ayah) kepada anak. Cinta ini cinta murni, sebab tanpa didasari pamrih atau imbalan apapun, cinta orang tua benar-benar ditujukan bagi kepentingan anaknya. Cinta orang yang tulus (unconditional parental love) menjadi dasar bagi pembentukan inti harga diri (core of self esteem) anak (Buss, 1973)
  3. Cinta erotik merupakan cinta antara jenis kelamin yang berbeda, antara pria dengan wanita. Cinta ini disebut cinta erotik karena mengandung dorongan-dorongan erotik atau seksual. Pada umumnya, perasaan cinta ini muncul dalam diri seseorang bersamaan dengan munculnya hormon seksual pada saat memasuki masa remaja awal. Jika perasaan cinta ini tidak terkendalikan dengan baik justru akan dapat menimbulkan berbagai bentuk penyimpangan perilaku seksual.
  4. Cinta diri sendiri. Manusia adalah makhluk yang bisa bertindak sebagai subjek dan juga sebagai objek. Berkenaan dengan masalah cinta, objek cintanya bisa dirinya sendiri. Kecintaaan terhadap diri sendiri yang berlebihan dapat mengakibatkan terganggunya kesehatan mentalnya, dengan apa yang disebut narcisisme.
  5. Cinta Tuhan merupakan manifestasi dari hubungan manusia dengan yang ghaib, yaitu yang menciptakannya. Cinta Tuhan lahir dari keyakinan agamanya, dan akan Tuhannya yang menentukan segala kehidupannya. Cinta Tuhan juga merupakan manifestasi dari kesediaan makhluk untuk berbakti kepada-Nya.

9 kunci untuk meraih kesuksesan

Siapapun dimuka bumi ini akan berusaha untuk menghindari kegagalan dan siapapun dimuka bumi ini akan berusaha untuk menjadi pribadi yang sukses sehingga dia menjadi yang terbaik.
Namun di dalam perjalanannya, hambatan dan rintangan datang silih berganti sehingga gerak langkah untuk mencapai kesuksesan menjadi terhambat. Oleh kerena itu, Kita memerlukan strategi yang benar-benar dapat membantu untuk masuk ke dalam pintu gerbang kesuksesan.

9 kunci untuk meraih kesuksesan

1. Kenali Kekuatan dan kelemahan pribadi
Untuk memenangkan sebuah pertempuran, diwajibkan kita memahami dan mengetahui sejauh mana kekuatan dan kelemahan kita. Dengan memahami kekuatan dan kelemahan, kita akan berusaha untuk bersikap dan bertindak lebih hati-hati. Menurut Sun Tzu,” tidak ada yang bisa memberitahukan kepada diri kita, siapa siapa diri kita sesungguhnya, kecuali diri kita sendiri”.
2. Integritas Moral
Dalam bahasa inggris integrity mengandung arti kejujuran, ketangguhan. Integritas mengandung arti bertindak lebih konsisten sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku. Dengan memiliki kejujuran dan ketangguhan, kita akan lebih kuat dalam menghadapi berbagai rintangan serta akan mendapatkan kedudukan yang spesial bagi siapapun yang akan bekerja sama dengan kita.

3. Jadilah Pendengar yang baik.
Proses internalisasi pengetahuan akan sangat efektif ketika kita menjadi pendengar yang baik. Segala informasi yang datang dari mulut orang yang sedang berbicara lebih mudah merembas ke dalam diri sehingga akan menjadi sesuatu yang akan memperkaya wawasan dan potensi kita sebagai manusia yang unggul.
4. Bersikap Baik Dengan Pertimbangan/Perhitungan Yang Matang.
Menurut Sun Tzu memperlakukan orang lain dengan baik adalah landasan bagi kita untuk meraih sukses. Tetapi bersikap baik pun tentu harus di dasarkan pertimbangan yang matang yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
5. Berani Untuk Mencoba Hal Yang Baru.
Berani bertindak adalah awal menuju pintu gerbang kesuksesan, apalagi kita berusaha bertindak untuk mencoba sesuatu hal yang baru. Hal ini berkaitan dengan berbagai hal, baik di dunia kerja ataupun di dunia bisnis lainnya. Apabila kita tidak berani untuk mencoba, siap-siaplah untuk menjadi orang yang gagal dan menjadi pecundang sejati.
6. Disiplin dan tepat waktu.

Disiplin dan tepat waktu ibarat saudara kembar yang sudah saling memahami di antara ke duanya. Bertindak disiplin berarti bertindak sesuai dengan jalur dan aturan yang baik sehingga kerja lebih sistemik berdasarkan aturan yang telah dibuat. Tepat waktu berarti bersikap dan bertindak dengan aturan waktu yang telah dibuat sehingga kerja lebih sesui dengan program yang telah dibuat.

7. Bersikap Kreatif dan Penuh Semangat.

Dalam dunia kerja, tuntutan untuk kreatif dan bekerja lebih semangat sangat dianjurkan. Tanpa kreativitas yang maksimal, produktivitas akan melemah. Dengan lemahnya produktivitas akan mengakibatkan hancurnya sebuh usaha.

8. Upayakan Pencapaian Standard Yang Lebih Tinggi.
Menurut Sun Tzu, ” Sukses bukanlah melakukan apa yang perlu dilakukan, tetapi Sukses adalah “melampaui” apa yang perlu dilakukan”.
Standard yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik. Ciptakanlah standar yang tinggi untuk menghasilkan sesuatu yang tinggi pula.
Standard bisa berkaitan dengan sebuah pencapaian dalam sebuah usaha. Standard pencapaian yang tinggi akan meningkatkan kerja yang lebih tinggi. oleh karena itu buat standard yang lebih tinggi terus menerus, misalnya sudah tercapai target “X”, buat target “X” yang lebih tinggi lagi, sehingga akan terus memicu kerja yang lebih tinggi.
9. Minta Pendapat dan Nasihat dari orang yang kita percaya.
Kenyataannya, kita tidak bisa hidup tanpa orang lain. Keberadaan diri kita dipengaruhi oleh keberadaan diri orang lain. Kita tidak bisa menunjukan eksistensi kita sebagai manusia tanpa adanya keterlibatan orang lain yang menilai diri kita sebagai manusia
Untuk mencapai keberhasilan, ide dan gagasan sangat diperlukan. Untuk menambah dan meningkatkan ide, kita perlu bertanya dan minta pendapat dari orang lain. Diskusi salah satu cara untuk mencari gagasa terbaik untuk memeulai sebuah aksi.
Sembilan Kunci meraih kesuksesan ini akan membawa diri kita menjadi pribadi yang siap untuk bertindak lebih positif.

7 Teknik Tampil Menarik

Kunci tampil menarik adalah percaya diri. Kekuatan pikiran mampu membantu Anda meraih kepercayaan diri. Karena saat Anda memerintahkan otak untuk berpikir bahwa Anda menarik, maka Anda akan tampil menarik dan percaya diri.

Read More
"Rahasia untuk membuat orang lain tertarik dengan Anda adalah percaya diri, dan semuanya dimulai dari keyakinan dari dalam diri Anda," kata Psikolog Leslie Sokol, PhD.

Keyakinan dan kepercayaan diri dibutuhkan bagi Anda yang ingin mencari pasangan maupun membangun pertemanan. Untuk membantu Anda tampil dengan daya tarik tinggi, simak tekniknya:
1. Melihat diri sendiri seutuhnya
Jangan pernah melihat atau menilai diri sendiri secara parsial. Anda perlu melihat diri seutuhnya sebagai satu paket individu dengan berbagai karakteristik.

Fokuslah pada kualitas diri yang positif. Mulai fisik, kepribadian, kegemaran, pengalaman, kecerdasan, kemampuan pribadi. Duduk tenang, dan mulailah menuliskan daftar hal positif dari kumpulan karakteristik Anda tersebut. Tuliskan minimal 15 daftar kualitas diri Anda yang positif. Tinggalkan pikiran atau penilaian atas diri yang cenderung tidak Anda sukai. Fokuslah pada apa yang ada dalam diri Anda, dan jangan pernah hiraukan apa yang tidak Anda miliki.

2. Apa yang Anda miliki adalah aset berharga
Anda mungkin berharap memiliki postur tubuh lebih tinggi. Percayalah, apa yang ada dalam diri adalah aset berharga yang bisa Anda nikmati hasilnya di kemudian hari. Anda tak pernah tahu, bahwa Anda akan berjodoh dengan pasangan yang menyukai atau bahkan berharap postur yang Anda miliki saat ini. Contoh lain, Anda mungkin malu mengetahui bahwa Anda adalah sosok sensitif yang mudah sekali terharu dengan peristiwa kecil. Tetapi Anda takkan pernah tahu, orang lain di luar sana begitu menghargai dan berharap bisa memiliki sensitivitas seperti yang Anda punya. Bersyukur dengan apa yang Anda miliki dengan menghargainya, itulah teknik kedua jika ingin berdaya tarik tingi.

3. Lihat kembali daftar kualitas diri
Anda memiliki 15 daftar kualitas diri positif bukan? fokuslah pada hal positif yang Anda miliki ini. Lihatlah kembali daftar kualitas diri tersebut sesering mungkin. Untuk mengingatkan bahwa Anda berharga dan luar biasa. Jangan sungkan untuk menambahkan daftar tersebut, tentunya dengan berbagai hal positif lain yang Anda temukan dari dalam diri.

4. Yakin dengan diri sendiri
Saat Anda merasa tak percaya diri, orang lain bisa melihatnya dari sikap Anda. Begitupun saat Anda merasa begitu yakin dan percaya diri, orang lain akan melihat apa adanya Anda.

Jadi, yang perlu Anda lakukan adalah meyakini bahwa Anda diinginkan, dibutuhkan, menarik, memiliki kemampuan, dan orang lain tertarik dengan semua hal yang ada dalam diri Anda.

5. Tawarkan kebaikan
Setiap orang selalu memiliki sesuatu yang ingin ditawarkan kepada orang lain. Seperti pertemanan, perbincangan, sebagai teman bicara, berbagi pengetahuan, perhatian, informasi, cinta, saling memberi saran, pendapat, dukungan dan berbagai hal baik lainnya. Anda hanya perlu menawarkan orang lain kebaikan-kebaikan ini. Dengan begitu, Anda menarik di mata orang lain.

6. Catatlah persepsi baik tentang Anda
Persepsi, pendapat, penilaian orang tentang Anda yang didasarkan fakta bukan sekadar asumsi perlu terus diperbaharui. Catat pujian atau penilaian baik tentang Anda, buatkan daftar. Perbaharui catatan Anda tersebut. Tambahkan jika belum lama ini Anda menerima penilaian baik tentang diri Anda dari orang lain. Teknik ini bisa membantu Anda lebih percaya diri yang membuat Anda berdaya tarik lebih tinggi.

7. Bersikaplah apa adanya
Tidak ada satu orang pun yang sempurna. Bersikaplah realistis, dengan begitu Anda lebih bisa menikmati diri Anda apa adanya. Anda tidak akan memaksa diri menjadi orang lain yang bukan Anda. Cobalah untuk rileks dengan diri sendiri dan menerima diri apa adanya.
Sumber: kompas.com

9 Kebiasaan Menyegarkan Otak

Rasa jenuh dengan aktivitas sama setiap harinya dapat menimbulkan depresi. Kebosanan ini juga bisa membuat otak Anda merasa 'kurang tertantang'. Jika Anda sering mengalami hal ini, jangan diam saja. Lakukan latihan berikut ini yang bisa membuat Anda seperti memiliki otak 'baru'.

Dorothea Brande, penulis dan editor asal Amerika Serikat yang terkenal dengan bukunya "Wake Up and Live and Becoming a Writer", menyarankan beberapa latihan mental untuk membuat pikiran Anda jadi lebih tajam. Latihan-latihan dimaksudkan untuk menarik Anda keluar dari kebiasaan dan rutinitas, memberikan Anda perspektif berbeda, serta menempatkan Anda dalam situasi yang membutuhkan akal serta kreativitas dalam memecahkan masalah.
Brande percaya, hanya dengan melakukan pengujian dan peregangan sendiri Anda mengembangkan kekuatan mental. Berikut sembilan latihan yang disarankan oleh Brande yang bisa Anda coba, seperti dikutip dari Divine Caroline.
1. Habiskan satu jam setiap harinya dengan tidak berkata apa-apa. Kecuali, untuk menjawab pertanyaan secara langsung, di tengah-tengah kelompok, tanpa menimbulkan kesan bahwa Anda merajuk atau sakit. Cobalah bersikap sebiasa mungkin.
2. Berpikirlan selama 30 menit setiap hari tentang satu subjek. Mulailah dengan berpikir dalam lima menit jika 30 menit terlalu lama.
3. Berbicaralah selama 15 menit per hari tanpa menggunakan kata "Aku", "Saya", dan "Milik saya".
4. Cobalah untuk diam di tengah keramaian
5. Lakukan kontak dengan orang baru dan biarkan ia menceritakan banyak hal soal dirinya tanpa ia menyadari.
6. Ceritakan secara eksklusif tentang diri sendiri dan kesenangan Anda tanpa mengeluh, membual atau membuat bosan teman Anda.
7. Buat rencana selama dua jam per hari dan lakukan rencana itu dengan konsekuen.
8. Buatlah 12 kegiatan yang dilakukan secara acak dan spontan. Misalnya, sepulang mendatangi tempat makan yang belum pernah dikunjungi sebelumnya lalu pulang bukan dengan naik taksi tetapi ojek. Atau, biasanya pada pagi hari Anda minum kopi, minumlah air putih atau jus. Usahakan kegiatan tersebut berbeda dari rutinitas Anda.
9. Dari waktu ke waktu, luangkan setiap harinya menjawab "Ya" untuk setiap permintaan orang lain, tapi tentunya yang masuk akal.

Motivasi Belajar


1. Pengertian Motivasi Belajar
Banyak sekali, bahkan sudah umum orang menyebut dengan “motif” untuk menunjukan mengapa seseorang itu berbuat sesuatu. Motif dan motivasi berkaitan erat dengan penghayatan suatu kebutuhan. Kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
Berawal dari pendekatan kata “motif” tersebut dapat ditarik persamaan bahwa keduanya menyatakan suatu kehendak yang melatarbelakangi perbuatan. Banyak para ahli yang memberikan batasan tentang pengertian motivasi antara lain adalah sebagai berikut:
a.    Mc. Donald yang dikutip oleh Sardiman mengemukakan, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahulu dengan tanggapan terhadap adanya tujuan
b.    Tabrani Rusyan berpendapat, bahwa motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan
c.   
d.   Dr. Wayan Ardhan menjelaskan, bahwa motivasi dapat dipadang sebagai suatu istilah umum yang menunjukkan kepada pengaturan tingkah laku individu dimana kebutuhan-kebutuhan atau dorongan-dorongan dari dalam dan insentif dari lingkungan mendorong individu untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhannya atau untuk berusaha menuju tercapainya tujuan yang diharapkan.
e.    Gleitman dan Reiber yang dikutip oleh Muhibbin Syah berpendapat, bahwa motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah.
Dari berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut diatas, dapat dikatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang kompleks, karena motivasi dapat menyebabkan terjadinya perubahan energi dalam diri individu untuk melakukan sesuatu yang didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan.
Dalam pembahasan skripsi yang penulis maksudkan adalah motivasi dalam belajar. Oleh karena itu sebelum menguraikan apa itu motivasi belajar terlebih dahulu diuraikan tentang belajar.
Belajar adalah suatu bentuk perubahan tingkah laku yang terjadi pada seseorang. Untuk lebih jelas penulis akan kemukakan pendapat para ahli:
a.    Sumadi Soerya Brata mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah membawa perubahan yang mana perubahan itu mendapatkan kecakapan baru yang dikarenakan dengan usaha atau disengaja[7].
b.    L. Crow dan A. Crow, berpendapat bahwa pelajaran adalah perubahan dalam respon tingkah laku (seperti inovasi, eliminasi atau modifikasi respon, yang mengandung setara dengan ketetapan) yang sebagian atau seluruhnya disebabkan oleh pengalaman. “pengalaman” yang serupa itu terutama yang sadar, namun kadang-kadang mengandung komponen penting yang tidak sadar, seperti biasa yang terdapat dalam belajar gerak ataupun dalam reaksinya terhadap perangsang-perangsang yang tidak teratur, termasuk perubahan-perubahan tingkah laku suasana emosional, namun yang lebih lazim ialah perubahan yang berhubungan dengan bertambahnya pengetahuan simbolik atau ketrampilan gerak, tidak termasuk perubahan-perubahan fisiologis seperti keletihan atau halangan atau tidak fungsinya indera untuk sementara setelah berlangsungnya pasangan-pasangan yang terus menerus.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perubahan itu pada dasarnya merupkan pengetahuan dan kecakapan baru dalam perubahan ini terjadi karena usaha, sebagaimana firman Allah SWT. Dalam surat Ar-Ro’du ayat 11 yang berbunyi:
إن الله لا يغيّر ما بقوم حتىّ يغيّروا ما بأنفسهم. (الرعد:   )
Artinya : Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaanya sendiri.

Setelah penulis menguraikan defenisikan motivasi dalam belajar, maka dapat diambil pengertian bahwa yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah suatu daya upaya penggerak atau membangkitkan serta mengarahkan semangat individu untuk melakukan perbuatan belajar.
Untuk dapat mendalami dan mempunyai suatu gambaran yang mendalam serta jelas mengenai motivasi belajar, maka hal ini penulis kemukakan menurut para cerdik pandai mengenai motivasi belajar, yaitu:
Menurut H. Mulyadi menyatakan bahwa motivasi belajar adalah membangkitkan  dan memberikan arah dorongan yang menyebabkan individu melakukan perbuatan belajar.
Dan menurut Tadjab, motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan
Sedangkan menurut Sadirman, motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual, peranan yang luas adalah dalam hal menimbulkan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar, siswa yang memeliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi unuk melakukan kegiatan belajar.
Dari pendapat ahli diatas penulis penulis mempuyai pemahaman bahwa yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah motivasi yang mampu memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar dan melangsungkan pelajaran dengan memberikan arah atau tujuan yang telah ditentukan.


Pendidikan Sosial

Pendidikan Sosial dengan ruang lingkup dan aspek kehidupan sosial yang begitu luas cakupannya, menjadi landasan kuat penanaman dan pengembangan nilai ketuhanan yang menjadi kunci kebahagiaan kita manusia lahir-batin.
Nilai ketuhanan ini menjadi landasan moral-moralitas SDM hari ini, terutama untuk masa yang akan datang. Oleh karenanya, materi dan proses pembelajaran pada pendidikan ini, wajib berlandaskan nilai ketuhanan.
Pengembangan nilai ketuhanan dalam pembelajaran pendidikan sosial, bukan sekadar memasukkan ayat-ayat dan hadits, melainkan bagaimana anak bisa berinteraksi dan berperilaku dalam masyarakat yang sesuai dengan norma agama.
Ini menjadi tanggung jawab terpenting bagi para pendidik dan orang tua dalam upaya mempersiapkan anak, bahwa merupakan hasil setiap pendidikan, baik yang berhubungan dengan pendidikan iman maupun yang berkaitan dengan pendidikan moral dan psikologis.
Karena eksistensi pendidikan sosial merupakan fenomena tingkah laku dan watak yang dapat mendidik anak guna menunaikan segala kewajiban, sopan santun, kontrol sosial, keajegan intelektual, politik, dan interaksi yang baik dengan orang lain. Apabila anak terdidik, terbentuk, dan berkiprah di panggung kehidupan, mereka akan dapat memberikan gambaran yang benar tentang manusia yang cakap, berakal dan bijak.
Oleh sebab itu, para guru hendaknya berusaha keras memikul tanggung jawab besar terhadap pembelajaran ilmu sosial dengan cara yang benar, agar mereka dapat memberikan andil dalam pembinaan masyarakat Islam yang utama, yang berlandaskan iman, moral, pendidikan sosial yang utama, dan nilai-nilai Islam yang tinggi.
Adapun metode yang dapat dijalankan oleh para pendidik (guru) untuk bisa mengembangkan nilai-nilai ketuhanan dalam pembelajaran ilmu sosial, adalah dengan:
  • Penanaman dasar-dasar kejiwaan yang mulia, seperti ketakwaan, tenggang rasa, kasih sayang, mementingkan orang lain daripada diri sendiri, memaafkan, berani karena benar.

  • Pemeliharaan hak orang lain. Membiasakan anak untuk menghargai dan menghormati hak-hak orang di luar dirinya, seperti hak terhadap orang tua, hak terhadap teman, hak terhadap tetangga, hak terhadap guru, hak terhadap orang yang lebih dewasa.

    Tujuan yang ingin dicapai adalah agar pendidikan sosial bagi individu menjadi lebih sempurna dan bermakna, sehingga masyarakat tumbuh di atas dasar saling menolong, produktivitas, keterikatan yang kuat, akhlak yang luhur, serta saling mencintai dan mengkoreksi secara konstruktif.

  • Melaksanakan tatakrama sosial yang berlaku umum. Anak dibiasakan sejak dini untuk menjalankan etika sosial secara umum, dibentuk atas dasar-dasar pendidikan yang sebenarnya. Tujuannya, bila sudah dewasa dan dapat menangkap inti segala masalah, ia dapat bergaul dengan sesamanya di tengah-tengah masyarakat dengan kebaikan yang maksimal dan simpatik, dengan cinta yang utuh, dan budi pekerti yang luhur.

    Etika yang bisa diajarkan diantaranyai etika makan dan minum, etika mengucapkan salam, etika berbicara, etika menjenguk orang sakit dan etika-etika yang lain

  • Kontrol dan kritik sosial, anak dibiasakan untuk melakukan kontrol dan kritik sosial, membina setiap orang yang bergaul dengannya, dan memberi nasihat kepada orang yang menyimpang dari etika islam. Anak dibiasakan melakukan amar ma'ruf nahi munkar, memerangi kerusakan dan penyimpangan, dan memelihara nilai, idealisme dan moralitas yang baik.
Bukanlah suatu hal yang mustahil bagi para pendidik untuk mewujudkan pendidikan sosial yang mempunyai nafas ketuhanan yang kental, asalkan ada kemauan dan keyakinan.

Pentingnya Pendidikan Sekolah

Mengenyam pendidikan pada institusi pendidikan formal yang diakui oleh lembaga pendidikan negara adalah sesuatu yang wajib dilakukan di Indonesia.
Siapapun orangnya hendaknya bersekolah minimal selama 9 tahun lamanya hingga lulus SMP. Mungkin Anda akan mempertanyakan apakah sebenarnya fungsi pendidikan sekolah.
Semakin tinggi jenjang pendidikan sekolah yang dicapai seseorang, maka akan semakin baik. Manfaat dan fungsi belajar di Sekolah maupun perguruan tinggi antara lain :
  1. Melatih Kemampuan Kemampuan Akademis Anak
    Dengan melatih serta mengasah kemampuan menghafal, menganalisa, memecahkan masalah, logika, dan lain sebagainya melalui pendidikan sekolah, maka diharapkan seseorang akan memiliki kemampuan akademis yang baik. Bisa dibedakan antara orang yang tidak sekolah dan yangberseolah dalam kemampuan akademis. Ingat, masa depan yang akan kita jalani akan lebih sulit, sehingga dibutuhkan perjuangan, kerja keras dan ilmu pengetahuan.

  2. Menggembleng dan Memperkuat Mental, Fisik dan Disiplin
    Dengan mengharuskan seorang pelajar maupun mahasiswa datang dan pulang sesuai dengan aturan yang berlaku pada pendidikan sekolah, secara tidak langsung dapat meningkatkan kedisiplinan seseorang. Dengan begitu padatnya jadwal sekolah yang memaksa seorang siswa untuk belajar secara terus-menerus, maka akan menguatkan mental dan fisik seseorang menjadi lebih baik.

  3. Memperkenalkan Tanggung Jawab
    Tanggung jawab seorang anak adalah belajar, dimana orangtua atau wali yang memberi nafkah. Seorang anak yang menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik dengan mengikuti pendidikan sekolah yang rajin akan membuat bangga orang tua, guru, saudara, famili, dan lain-lain.

  4. Membangun Jiwa Sosial dan Jaringan Pertemanan
    Banyaknya teman yang bersekolah bersama akan memperluas hubungan sosial seorang siswa. Dengan mengikuti pendidikan sekolah formal, tidak menutup kemungkinan di masa depan akan membentuk jaringan bisnis dengan sesama teman, dimana di antara sesamanya sudah saling kenal dan percaya. Dengan memiliki teman, maka kebutuhan sosial yang merupakan kebutuhan dasar manusia dapat terpenuhi dengan baik.

  5. Sebagai Identitas Diri
    Lulus dari sebuah institusi pendidikan sekolah, biasanya akan menerima suatu sertifikat atau ijazah khusus yang mengakui bahwa kita adalah orang yang terpelajar, memiliki kualitas yang baik dan dapat diandalkan. Jika disandingkan dengan orang yang tidak berpendidikan dalam suatu lowongan pekerjaan kantor, maka rata-rata yang terpelajarlah yang akam mendapatkan pekerjaan tersebut.

  6. Sarana Mengembangkan Diri dan Berkreativitas
    Seorang siswa dapat mengikuti berbagai program ekstrakurikuler sebagai pelengkap kegiatan akademis belajar mengajar agar dapat mengembangkan bakat dan minat dalam diri seseorang. Semakin banyak memiliki keahlian dan daya kreativitas, maka akan semakin baik pula kualitas seseorang. Sekolah dan kuliah hanyalah sebagai suatu mediator atau perangkat pengembangan diri, sedangkan yang mengubah diri seseorang adalah hanyalah orang itu sendiri.
Memang, proses pendidikan sekolah sangat lama dan panjang. Bayangkan saja, jika sekolah dasar (SD) memakan waktu 6 tahun, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas selama 6 tahun, di perguruan tinggi selama 4 tahun, maka waktu yang diperlukan untuk meraih gelar sarjana yaitu sekitar kurang lebih 16 tahun.
Meski demikian, betapapun lamanya pendidikan sekolah yang harus ditempuh seseorang, sebagian besar ekonom sepakat bahwa sumber daya manusia dari suatu bangsa merupakan faktor paling menentukan karakter dan kecepatan pembangunan sosial dan ekonomi suatu bangsa bersangkutan (Todaro, 1997).